Minggu, 27 Juli 2008

HARI KAMU MENARI

Diselimut embun sejuk, dibawah mentari yang terpancar sinarnya membiaskan pelangi, diiringi burung-burung saling menari bahagia, ditepi subuh yang hampir meninggalkan bulan pucat, diriku masih mengingatmu, sepi dalam serpih, aku menanti dengan letih, kamu yang telah mati melupakan ku.

Pagi bernyanyi dalam sejuk, berpakaian embun, beriring seruling burung-burung sembari menyambut sinar kekasih menerangi hari nanti siang dan kamu menari ketika biola hati beirama dalam tubuh.

Dibalik bukit yang merimbun pohon-pohon serupa dengan kamu sedang tersenyum, berdendang suara senja, menggiring mentari masuk kedalam buaian, sembari membawa sinar kekasih, seruling burung-burung berirama merdu menutup siangmu.

Kerlap-kerlip hiasan dinding malam, mewarnai gelapnya ruang tari, disisi bulan yang tak pernah lelah menceritakan dongeng-dongeng untuk tidur mu, aku berdoa dalam gelap dan sunyi, semoga kamu tetap menari dalam tidurmu, sembari tersenyum seperti pohon-pohon yang merimbun serupa dengan kamu sedang tersenyum.

Juli 2008

Tidak ada komentar: