Berserah Ampun
Duhai kasih duhai terlupa
Luas nyata tertampak maya
Urusan kini terlampau parah
Terjauh sayang tersekap rasa
Kehidupan maya dan hutang lama
Yang belum tersempat usai
Akan gemerlap dunia yang hampir berakhir
Segera ingin menjadi nyata
Dengan semu terpintas mata
Mengapa usai terlihat jemu
Tanah dan waktu beranikah menjawab
Sebelum hati terserang umur
Untuk MU zat yang agung
Maha Suci yang maha satu
Diserahkan hidup akhir untukmu
Berserah kaku mengharap ampun
Februari 2001
My adalah saya sendiri yang banyak Mine dalam otak saya dan berharap Mind disetiap yang saya hargai.
Sabtu, 30 Agustus 2008
Kisah Di Fajar
Terpikir suatu kisah
Diawal sang fajar bernapas merah
Berkerah terang kutub mutiara
Saat menapaki jalannya lara
Kehangatannya menyerang luas
Melumpuhkan sepi yang ganas
Meramaikan sorak mencari berkah
Melawan awan agar tercerai
Supaya dapat melepas hangatnya
Hingga barat tertumpah merah
Menutup terangnya berganti damai.
Juni 2007
Terpikir suatu kisah
Diawal sang fajar bernapas merah
Berkerah terang kutub mutiara
Saat menapaki jalannya lara
Kehangatannya menyerang luas
Melumpuhkan sepi yang ganas
Meramaikan sorak mencari berkah
Melawan awan agar tercerai
Supaya dapat melepas hangatnya
Hingga barat tertumpah merah
Menutup terangnya berganti damai.
Juni 2007
Menatap Bungaku Tinggal Sebuah Puing
Teraih tak mampu karena jurang
Disempatkan tapi tangan tak panjang
Tertatap bungaku yang melambai senang
Biarlah, bungaku tetap bersarang
Berangku yang terlalu menyerang
Sebab tak mampu sudah terpampang
Takutlah pikir menjadi terbayang
Memuncak hati diam terkekang
Sulit bungaku tak tumbuh di ladang
Tak mampu tergenggam karena karang
Tertunduk nafsu tak mampu senang
Bertebar duri terlalu meradang
Diam-diamlah disepi jarang
Menahan sayat tidak kepayang
Memimpi bungaku biar tersayang
Diam, diamlah berlalu tenang.
Juni 2001
Teraih tak mampu karena jurang
Disempatkan tapi tangan tak panjang
Tertatap bungaku yang melambai senang
Biarlah, bungaku tetap bersarang
Berangku yang terlalu menyerang
Sebab tak mampu sudah terpampang
Takutlah pikir menjadi terbayang
Memuncak hati diam terkekang
Sulit bungaku tak tumbuh di ladang
Tak mampu tergenggam karena karang
Tertunduk nafsu tak mampu senang
Bertebar duri terlalu meradang
Diam-diamlah disepi jarang
Menahan sayat tidak kepayang
Memimpi bungaku biar tersayang
Diam, diamlah berlalu tenang.
Juni 2001
Hai
Hai kapankah senyummu merekah
Hai kapankah cintamu merambah
Biarlah tidurku jangan kau ganggu
Biarlah lamunanku terbang menempuh
Untuk kesekian kali aku disakiti
Untuk yang terakhir kali aku membenci
Hai sudah cintamu pergi
Hai sudah senyummu sinis
Hai untuk hati yang terlalu sakit
Hai untuk kata yang terakhir kali.
Juni 2001
Hai kapankah senyummu merekah
Hai kapankah cintamu merambah
Biarlah tidurku jangan kau ganggu
Biarlah lamunanku terbang menempuh
Untuk kesekian kali aku disakiti
Untuk yang terakhir kali aku membenci
Hai sudah cintamu pergi
Hai sudah senyummu sinis
Hai untuk hati yang terlalu sakit
Hai untuk kata yang terakhir kali.
Juni 2001
Bunga Gersangku
Bungaku terlelap hancur merebah
Luas samudra apakah kau tahu?
Ku terkoyak tak sadar akan diriku
Dari relung-relung hidup tak berarti
Diriku yang ingin menjadi berarti
Terkasih sayang bagi cintaku
Atas kebalikan kenyataan hidupku
Kau telah pergi jauh untuk ku tinggal jauh
Untukku dan untukmu sudahlah sirna
Dan cinta ini masih tetaplah dan menetap
Bagi kasihku, sayangku terindah menawan.
Februari 2001
Bungaku terlelap hancur merebah
Luas samudra apakah kau tahu?
Ku terkoyak tak sadar akan diriku
Dari relung-relung hidup tak berarti
Diriku yang ingin menjadi berarti
Terkasih sayang bagi cintaku
Atas kebalikan kenyataan hidupku
Kau telah pergi jauh untuk ku tinggal jauh
Untukku dan untukmu sudahlah sirna
Dan cinta ini masih tetaplah dan menetap
Bagi kasihku, sayangku terindah menawan.
Februari 2001
Tak Ingin Menyesal
Aku menatap penuh keyakinan.
Dirimu yang suci selalu aku puji
Dari sikapmu yang meluluhkan hatiku
Membuat terpana dan aku tak dapat mengelak
Kata-kata indah yang ingin kuucapkan
Belum berani aku tumpahkan dari lidah ini
Berharap agar kau mau mendengarku
Berharap untuk jadi milikmu dan aku
Kata cinta yang selalu ingin diucapkan
Dan kenyataan yang menyakitkan
Indah betul dikatakan tapi sakit dirasa nyata
Harapan dulu dan masa depan yang belum pasti
Aku tak berani bayangkan, terlalu gelap buatku
Akan kenyataan yang tak terduga
Terlalu menyilaukan untukku
Aku mencintaimu kenapa kau tak ingin tahu
Aku menyayangimu hingga begitu dalam untukku
Mengapa kau tak mau mendengarku
Angin sayu itu terbang terlalu segar
Rasakan kesenangan yang hampir dilupa
Dari tiga masa saat indah diraga taman
Kau tetap akan terlihat bersinar bagi diri ini
Mungkin salahku, apalah sesalku
Kini dari tiga masa aku ingin lupakanmu
Suatu harapan yang sudah kukumpulkan
Kuingin itu tak terbuang menyesal.
Agustus 2008
Aku menatap penuh keyakinan.
Dirimu yang suci selalu aku puji
Dari sikapmu yang meluluhkan hatiku
Membuat terpana dan aku tak dapat mengelak
Kata-kata indah yang ingin kuucapkan
Belum berani aku tumpahkan dari lidah ini
Berharap agar kau mau mendengarku
Berharap untuk jadi milikmu dan aku
Kata cinta yang selalu ingin diucapkan
Dan kenyataan yang menyakitkan
Indah betul dikatakan tapi sakit dirasa nyata
Harapan dulu dan masa depan yang belum pasti
Aku tak berani bayangkan, terlalu gelap buatku
Akan kenyataan yang tak terduga
Terlalu menyilaukan untukku
Aku mencintaimu kenapa kau tak ingin tahu
Aku menyayangimu hingga begitu dalam untukku
Mengapa kau tak mau mendengarku
Angin sayu itu terbang terlalu segar
Rasakan kesenangan yang hampir dilupa
Dari tiga masa saat indah diraga taman
Kau tetap akan terlihat bersinar bagi diri ini
Mungkin salahku, apalah sesalku
Kini dari tiga masa aku ingin lupakanmu
Suatu harapan yang sudah kukumpulkan
Kuingin itu tak terbuang menyesal.
Agustus 2008
MUTIARA SAYANG
Kau tahu mutiara sayang? Kalau tak terlalu berlebihan,
Mutiara itu indah, ia bersinar, ia putih dan hening.
Dan kau tahu, mengapa ada mutiara sayang?
Karena yang aku tahu dalam hidupku, ia adalah sumber ketabahanku,
Untuk melintasi padang gulita yang entah kan berujung dimana.
Dan kau tahu dimana letak mutiara sayang?
Ia bersinar didalam tubuh ini dengan sinarnya yang menyejukkan.
Dan kau tahu apa itu mutiara sayang?
Ia adalah sesuatu yang berarti dalam setiap hidup, yang bersemayam didalam hati ini,
Ia adalah harapan yang selalu bersinar, ia adalah semangat yang tak pernah padam,
Dan ia adalah doa yang tak pernah putus terucap.
Agustus 2008
Kau tahu mutiara sayang? Kalau tak terlalu berlebihan,
Mutiara itu indah, ia bersinar, ia putih dan hening.
Dan kau tahu, mengapa ada mutiara sayang?
Karena yang aku tahu dalam hidupku, ia adalah sumber ketabahanku,
Untuk melintasi padang gulita yang entah kan berujung dimana.
Dan kau tahu dimana letak mutiara sayang?
Ia bersinar didalam tubuh ini dengan sinarnya yang menyejukkan.
Dan kau tahu apa itu mutiara sayang?
Ia adalah sesuatu yang berarti dalam setiap hidup, yang bersemayam didalam hati ini,
Ia adalah harapan yang selalu bersinar, ia adalah semangat yang tak pernah padam,
Dan ia adalah doa yang tak pernah putus terucap.
Agustus 2008
Untuk mu ”terimakasih”
Terimakasih, aku telah mengenalmu
Terimakasih, kau tulus tersenyum untukku
Terimakasih, pada setiap keikhlasanmu menolongku
Terimakasih, kau berbagi nasehat untukku
Terimakasih, karena harapanku pernah ada bersamamu
Terimakasih, kau mendengarkan keluh kesahku
Terimakasih, atas setiap doa dan kata semangatmu
Terimakasih, ingin kuucapkan selalu untukmu
Terimakasih, kata terakhir yang ingin kuucapkan untukmu
Terimakasih, sekali lagi untukmu terimakasih.
Agustus 2008
Terimakasih, aku telah mengenalmu
Terimakasih, kau tulus tersenyum untukku
Terimakasih, pada setiap keikhlasanmu menolongku
Terimakasih, kau berbagi nasehat untukku
Terimakasih, karena harapanku pernah ada bersamamu
Terimakasih, kau mendengarkan keluh kesahku
Terimakasih, atas setiap doa dan kata semangatmu
Terimakasih, ingin kuucapkan selalu untukmu
Terimakasih, kata terakhir yang ingin kuucapkan untukmu
Terimakasih, sekali lagi untukmu terimakasih.
Agustus 2008
Cerita di ujung Pelita
Letih aku bicara pada awan
Disetiap tangis yang ingin berhenti deras
Entah pikir inginkan
Hatiku sudah terasa getas
Tak berujung pada dunia
Aku terus berjalan dan berlari
Mencoba pikir ini dapat menggapai
Waktulah yang berhenti seketika
Entah pikir inginkan
Letih aku bicara pada awan
Hatiku sudah terasa getas
Tangisku kian menjadi deras
Mencoba pikir ini dapat menggapai
Aku terus berjalan dan berlari
Ketika berujung pada dunia
Waktuku berhenti seketika
Laraku dalam cerita
Tangisku dalam derita
Aku bercerita pada jelita
Tulisan disebuah ujung pelita.
Agusrtus 2008
Letih aku bicara pada awan
Disetiap tangis yang ingin berhenti deras
Entah pikir inginkan
Hatiku sudah terasa getas
Tak berujung pada dunia
Aku terus berjalan dan berlari
Mencoba pikir ini dapat menggapai
Waktulah yang berhenti seketika
Entah pikir inginkan
Letih aku bicara pada awan
Hatiku sudah terasa getas
Tangisku kian menjadi deras
Mencoba pikir ini dapat menggapai
Aku terus berjalan dan berlari
Ketika berujung pada dunia
Waktuku berhenti seketika
Laraku dalam cerita
Tangisku dalam derita
Aku bercerita pada jelita
Tulisan disebuah ujung pelita.
Agusrtus 2008
Sabtu, 02 Agustus 2008
Pijar Dirinya
Kutatap sebuah bintang yang masih berpijar
Aku coba renungi, kenapa aku menatapnya
Masih kutatap bintang yang masih berpijar
Aku coba cari arti, mengapa aku tak berpaling darinya
Meski sudah tak dapat terkejar
Kenapa rasa hatiku baru bergetar
Entah mengapa aku berpikir terlalu jauh padanya
Apakah aku merasa iba atau mencintainya
Aku tak berani menggapainya
Meski kepergiannya membuat hatiku gusar
Mungkin aku masih meragu padanya!
Walau aku ingin sekali menjadi tegar
Rasa ibakah atau aku telah mencintainya ?
Tapi aku tak ingin kehilangan dirinya
Semoga kebaikannya tetap terpancar
Aku serahkan semuanya kepada Yang Maha Besar
Kuucapkan selamat jalan padanya
Karena waktu tak akan berputar
Meski hatiku akan sakit mengenangnya
Semoga ia tetap terang bersinar.
Agusrtus 2008
Kutatap sebuah bintang yang masih berpijar
Aku coba renungi, kenapa aku menatapnya
Masih kutatap bintang yang masih berpijar
Aku coba cari arti, mengapa aku tak berpaling darinya
Meski sudah tak dapat terkejar
Kenapa rasa hatiku baru bergetar
Entah mengapa aku berpikir terlalu jauh padanya
Apakah aku merasa iba atau mencintainya
Aku tak berani menggapainya
Meski kepergiannya membuat hatiku gusar
Mungkin aku masih meragu padanya!
Walau aku ingin sekali menjadi tegar
Rasa ibakah atau aku telah mencintainya ?
Tapi aku tak ingin kehilangan dirinya
Semoga kebaikannya tetap terpancar
Aku serahkan semuanya kepada Yang Maha Besar
Kuucapkan selamat jalan padanya
Karena waktu tak akan berputar
Meski hatiku akan sakit mengenangnya
Semoga ia tetap terang bersinar.
Agusrtus 2008
Langganan:
Postingan (Atom)