Sabtu, 30 Agustus 2008

Menatap Bungaku Tinggal Sebuah Puing

Teraih tak mampu karena jurang
Disempatkan tapi tangan tak panjang
Tertatap bungaku yang melambai senang
Biarlah, bungaku tetap bersarang

Berangku yang terlalu menyerang
Sebab tak mampu sudah terpampang
Takutlah pikir menjadi terbayang
Memuncak hati diam terkekang

Sulit bungaku tak tumbuh di ladang
Tak mampu tergenggam karena karang
Tertunduk nafsu tak mampu senang
Bertebar duri terlalu meradang

Diam-diamlah disepi jarang
Menahan sayat tidak kepayang
Memimpi bungaku biar tersayang
Diam, diamlah berlalu tenang.
Juni 2001

Tidak ada komentar: