Minggu, 28 Desember 2008

Ketika Tahun Ini Harus Berganti

Aku menghitung dalam hari-hari, disetiap kekesalan ini.
kemanakah aku harus mengadukannya?
Aku menghitung setiap detiknya, untuk semua keceriaanku.
kepada siapa aku harus berbagi?

Tidak ada yang akan abadi kecuali Dia.
Semua harus menghitung umurnya,
karena semua harus kembali kepada-NYA.

Aku berjalan didepan fajar tenggelam.
Apakah esok hari aku masih dapat melihatnya?
Aku melangkah meninggalkan bayanganku.
Apa saja yang selama ini telah aku lakukan?

Ketika Tahun ini harus berganti.
Astaghfirullah, aku seharusnya banyak memohon Ampunan atas setiap perbuatan ini.
Ketika Tahun ini memang harus berganti.
Alhamdulillah, aku semestinya banyak bersyukur atas semua kenikmatan yang aku dapati.

Jika umurku Sampai di sini.
"Aku mohon Wahai Tuhanku masukkanlah aku kedalam golongan orang-orang Sholeh."
Ketika tahun esok aku masih berkesempatan.
Alhamdulillah, "Ya Allah, aku mohon berilah kekuatan dan hidayahMu agar semua kesempatan tidak ada yang sia-sia."

28 Desember 2008, 30 Dzulhijah 1429 (menjelang tahun baru 1430 H)

Selamat Tahun Baru 1 Muharam 1430 H. Mohon maaf segala alpa dan kilafku lahir maupun batin, semoga kita bertambah sukses dan sukses selalu, amin.

Jumat, 26 Desember 2008

Engkau Malam Ini

Sehening malam ini yang telah menjadi bisu.
Sepintas cahaya bintang ada di matamu.
"Bulan, aku rindu ucapan manisnya".
Sepandang gelap diantara mata buta.
Sepejam mimpi ada dalam pikirannya.
"Fajar, cepatlah engkau ke hadapanku".
Aku di malam ini masih berharap cintaku ada dipelukku.
Aku di pagi hari masih berharap cintaku membangunkanku.
Tidak akan ku jemu mengingatmu.
Tidak akan ku lelah mencarimu.
Meski malam ini engkau melupakanku,
atau engkau coba buat aku membencimu.
Pada malam ini aku nyatakan hanya engkaulah cintaku.
Mulai malam ini engkau akan ku yakinkan bahwa hanya engkau lah cintaku.

26 Desember 2008

Jumat, 12 Desember 2008

Untuk Si Sombong

Jangan kamu sombong dan congkak.
Sebab umurmu tak panjang.

Jangan kamu merasa tak terkalahkan.
Karena hidupmu hanya sebentar.

Palingan kamu hidup hanya sampai 60, 70 atau 80 tahun.
Jika pun lebih, itu pun kalau kamu tidak menjadi pikun.

Jika kamu cari duniawimu saja, Apakah kamu akan masuk surga?
Sedangkan surga saja kamu tak percaya ada.

Tapi ingat, kamu tak akan hidup hingga 1000 tahun.
Lihat saja dirimu yang kadang sakit atau sudah beruban pada rambutmu.

Jika kamu merasakan, tubuhmu itu hanya gumpalan darah, daging dan tulang.
Kemudian mati dan hanya menjadi makanan ulat-ulat belatung.

Kalaupun kamu tak percaya, lihatlah buah yang sudah busuk.
Karena kelak dirimu akan seperti itu.

Ingatlah kamu itu ada yang menciptakan, dan memeliharamu hingga saat ini.
Ingatlah Dia Tuhanmu, dan berbuat baiklah pada sesamamu agar doa-doa dapat selalu tercurah padamu.

Desember 2008
Adakah? Karena ku Sangat Berharap

Hingga Kini tak ada yang seindah dirimu.
Awan putih yang menurunkan hujan.
Serta musim Gugur yang telah menjadi Semi.
Dan bagaikan hujan ditengah terik Matahari.
Dirimu yang selalu kulihat tersenyum.
Adakah kamu telah menatapku?
Karena aku malu padamu.
Apakah aku pantas bersanding denganmu?
aku bagaikan tak ada bandingannya denganmu.
Ku merasa terjatuh dan telah kalah di depanmu.
Sebab jelita wajah dan hatimu telah membuatku berharap.
Adakah engkau mau menerima cintaku?
Tulusku akan selalu menyayangimu.
Adakah aku dihatimu?
Karena ku sangat berharap.

12 Desember 2008

Kamis, 04 Desember 2008

Hingga Kini, Apa Salahku?

Hingga kini kamu masih ada di benakku.
Bahkan ada terasa sampai menyentuh tulang sulbiku.
Meski aku coba untuk membuang semua ingatanku.
Dan aku menjadi terlelap.
Namun kamu selalu bagunkan aku lewat mimpi-mimpi indah.

Hingga kini merdu suaramu selalu bersuara dalam tubuhku.
Bahkan jauh sampai didasar relung nuraniku.
Meski aku hapalkan semua suara kehidupan.
Dan aku menjadi bosan.
Namun merdu suaramu yang masih banyak terdengar.

Dapatkah kamu cukup membuatku menderita?
Hingga kini aku tak tahu salahku pada dirimu.
Mengapa aku sangat menyayangimu?

Aku telah coba menyerah dari derita yang kamu beri.
Bahkan sampai aku tak bernapas lagi.
Namun kamu semakin lantang memberiku semangat.
Dan aku menjadi bertahan.
Meski aku tak tahu hingga kini apa salahku.

04 Desember 2008

Rabu, 03 Desember 2008

Akhir Hayat Maling Ayam

Laksana sebuah daun tertetes hujan,
Ia teranggung-angguk.
Dari tangkainya Ia tak bersandar.
Akhirnya patah oleh angin malam.

Sunyi terngiang dari balik teralis bambu,
Oleh suara kentongan meretak pilu.
Beralun-alun menandakan aman.

Mulai lama tetesnya mulai melambat
yang sudah sibakkan daun-daun kering jatuh ke darat.

kentongan merajalela dimana-mana,
suaranya telah koyakkan malam.
Dari balik pakaian kelam.

Para manusia sombong beradu lari.
Seribu api sudah menyebar,
Bak pasar malam sudah mulai berjalan.
Manusia bergerombol dibelakang hutan.
Bermaksud menangkap si maling ayam.

Dan tertangkaplah Ia.
Tapi tubuh-tubuh yang sok tahu,
saling berderet membantai.
Dan keluarlah darah tercecer di rumput.

Napasnya terhenti dalam takdir sedih,
mati di tengah kerumunan malam.
Saat darah merah menghitam.
Tertumpah oleh manusia pendendam.
Karena hanya Seekor Ayam.

03 Desember 2008

Minggu, 30 November 2008

Doa Untuk Kekasihku

Aku selalu menyayangimu dimanapun kau berada dan aku selalu merindukanmu meski kau ada disampingku tapi aku tak ingin kamu tersakiti karena aku.
Sejak pertemuan pertama dan hingga kini aku selalu jatuh hati padamu, selalu..........
Aku selalu berdoa agar kamu selalu mendapat yang terbaik , meski bukan aku yang terbaik buat kamu. Dan dalam hatiku, aku selalu berharap agar aku adalah yang terbaik buat kamu.
Aku sungguh sangat mencintaimu, dan aku tak berani ungkapkan kepadamu, maaf jika aku tak berani mengatakannya, karena aku tak ingin menyakitimu, karena jarak ini. Aku memohon kepada-NYA:
”Ya Allah, berikanlah yang terbaik bagi aku dan dia yang aku cintai, berikanlah untuk dia seorang suami yang baik, sholeh dan selalu mencintainya seumur hidupnya. Dan apabila akulah yang terbaik bagi dirinya, Ya Allah mudahkanlah jalan agar aku segera menikahinya, jadikanlah dia wanita yang selalu sholehah, yang menurunkan anak-anak yang sholeh, dan sholehah dan jadikanlah kami keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, wabarokah, dan wasalamah. Ya Allah berikanlah kami kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa api neraka. Ya Allah kabulkan doaku ini. Amien.

Rabu, 19 November 2008

Kau Tahu Kasih

Kau tahu kasih? Kau mimpiku.
Sudah berapa banyakkah aku berucap?
Bintang dilangit itu adalah saksinya?
Janganlah kau meragukannya.
Walaupun banyak awan yang menutupinya,
Mimpiku adalah bersamamu.
Walaupun pengorbananku akan bertambah,
Aku tak perdulikan itu.
Karena hawa damai yang kau berikan padaku,
Adalah baju besi yang selalu melindungiku.

Kau tahu kasih? Cintaku tak akan pernah dapat terukur.
Walaupun ribuan mil terjelajahi.
Cintaku sangatlah panjang.
Sepanjang hatiku menyayangimu.
Wajahmu yang ayu selalu aku merindukannya.
Walaupun sakit saat kau tak disini,
Namun lembutmu selalu menyembuhkan sakitnya.
Dan Kau tahu kasih? Seumur hidupku hatiku hanyalah milikmu.
November 2008
Langkah

Aku bertanya dalam langkahku.
Berapa banyak lagi langkah yang akan kutempuh?
Aku bertanya disetiap persimpangan,
Manakah yang harus aku lalui?
Kadang aku bertanya dalam hati ,
Sungguh hidup ini adalah pilihan langkah.

Dari lubang-lubang disetiap jalannya,
Dan tanggul-tanggul yang menghalangi jalan,
Jikalau mata terlalai dalam sekejap,
Apakah masih bisa aku berjalan dalam langkahku?
November 2008
Senyum Bidadari

Bidadari tersenyum indah,
Aduhai cantiknya.
Andaikan hati dapat memiliki.
Tapi apakah mampu hati?
Lihatlah diri bukanlah seseorang,
Dapatkah hati memilikinya?
Mungkin mimpi yang tak akan terjadi.
Yang tak akan mungkin terjadi.
Untuk selalu melihat senyumnya.
Senyum yang selalu merekah rapi.
November 2008
Kapan dan Dimanakah?

Aku tak perduli dengan wajah,
Tapi aku peduli apa yang dimiliki dalam hati.
Cintaku tak bisa didermakan.
Betapa pun raguku membawanya.
Tapi cintaku bisa direlakan karena nasib.
Betapapun sakitku mengatakan.

Walau indah kan terasa jauh.
Apakah cintanya mengerti aku?
Kapan dan dimanakah?
Tunjukilah aku dalam bintang itu.
Terangilah dengan pengertian cinta.
Kalaupun cintanya mengerti aku
Kapan dan dimanakah?
Oktober 2008
Terang Purnamaku

Daun-daun kecil-kecil melati putih berguguran.
Jatuh menyentuh tanahku.
Sedang kini tertambat pilu.
Sebuah luka dahulu meraung-raung dalam hayat hatiku.

Betapa pun indah surga terangi purnama,
Membangunkan pikiran jenuhku tentang sosoknya.
Dan ku telah lumpuh dalam harumnya.
Cintaku tak mengenal piluku.

Sungguh sudah senangku tersumbat,
Aku tak lagi mengenal surganya.
Terang purnamaku telah redup tertutup awan pilu.
Oktober 2008
Dari Balik Teralis

Aku berdiri dalam penantian,
Mencari sepi fotomorgana,
Kan kuharap sinar terang menyinari,
Dari balik teralis ini.
Jiwaku mulai rasakan kebengisan,
Dan mataku memandang kecewa kebebasan,
Aku gundah, kuingin berontak dibawah sadar.
Dari balik teralis, kucoba berteriak!
Dan aku coba menyapa disekelilingku!
Kukatakan jiwaku telah perih!
Perih melihat angan kebebasan!
Dimanakah?
Teralis ini telah menemaniku,
Teralis ini telah mengekangku,
Kalau datang saat penantian,
Janjiku,
Aku akan robohkan teralis ini dengan tangan,
Tak peduli bahwa tanganku tak dapat mematahkan besi.
Mengertikah!
Oktober 2008
Tertepi Dari Sukmanya

Merebah sukma menatap bintang.
Terluluh besi pelindung raga.
Hatiku pun kini mengerti.
Tubuh wangi anyir terhisap darahnya.
Dalam tanah pijakannya.
Nanah beku bersatu pedih,
Menutup luka sayatan,
Hatiku yang terbuai paras.
Waktu mengurainya,
Satu demi satu syarafnya mati,
Raganya menangis dalam tawa,
Tertepi dari sukmanya,
Yang telah menjerit bisu dan tercabik.
Oktober 2008

Kamis, 11 September 2008

RENUNGI

Antara pikir dan rasa.
Dari arti yang belum terambil.
Bernafsu menguak kuasa.
Untuk abadi menjadi tampil.

Suatu malam bertabir gelap.
Apakah luas bintang bersinar?
Suatu dingin menyengat sakit.
Untuk apa angin berbisik?

Dari mentari bersilau paras.
Merduan burung menetap rasa.
Dari awan memendung keras.
Janji tetap di hampir masa.

September 2008

Sabtu, 30 Agustus 2008

Berserah Ampun

Duhai kasih duhai terlupa
Luas nyata tertampak maya
Urusan kini terlampau parah
Terjauh sayang tersekap rasa

Kehidupan maya dan hutang lama
Yang belum tersempat usai
Akan gemerlap dunia yang hampir berakhir
Segera ingin menjadi nyata

Dengan semu terpintas mata
Mengapa usai terlihat jemu
Tanah dan waktu beranikah menjawab
Sebelum hati terserang umur

Untuk MU zat yang agung
Maha Suci yang maha satu
Diserahkan hidup akhir untukmu
Berserah kaku mengharap ampun
Februari 2001
Kisah Di Fajar

Terpikir suatu kisah
Diawal sang fajar bernapas merah
Berkerah terang kutub mutiara
Saat menapaki jalannya lara
Kehangatannya menyerang luas
Melumpuhkan sepi yang ganas
Meramaikan sorak mencari berkah
Melawan awan agar tercerai
Supaya dapat melepas hangatnya
Hingga barat tertumpah merah
Menutup terangnya berganti damai.
Juni 2007
Menatap Bungaku Tinggal Sebuah Puing

Teraih tak mampu karena jurang
Disempatkan tapi tangan tak panjang
Tertatap bungaku yang melambai senang
Biarlah, bungaku tetap bersarang

Berangku yang terlalu menyerang
Sebab tak mampu sudah terpampang
Takutlah pikir menjadi terbayang
Memuncak hati diam terkekang

Sulit bungaku tak tumbuh di ladang
Tak mampu tergenggam karena karang
Tertunduk nafsu tak mampu senang
Bertebar duri terlalu meradang

Diam-diamlah disepi jarang
Menahan sayat tidak kepayang
Memimpi bungaku biar tersayang
Diam, diamlah berlalu tenang.
Juni 2001
Untuk Sebuah Kesan

Diatas bola aku berdiri
Memandang jauh tanah sendiri
Menanti sinar buah kejora
Menanti angin meniup jera
Lewati dan akhiri jalan
Untuk mencari sebuah kesan
Sedih ramai yang meraja
Namun pikiran belum membaja
Juni 2001
Hai

Hai kapankah senyummu merekah
Hai kapankah cintamu merambah
Biarlah tidurku jangan kau ganggu
Biarlah lamunanku terbang menempuh
Untuk kesekian kali aku disakiti
Untuk yang terakhir kali aku membenci
Hai sudah cintamu pergi
Hai sudah senyummu sinis
Hai untuk hati yang terlalu sakit
Hai untuk kata yang terakhir kali.
Juni 2001
Bunga Gersangku

Bungaku terlelap hancur merebah
Luas samudra apakah kau tahu?
Ku terkoyak tak sadar akan diriku
Dari relung-relung hidup tak berarti
Diriku yang ingin menjadi berarti
Terkasih sayang bagi cintaku
Atas kebalikan kenyataan hidupku
Kau telah pergi jauh untuk ku tinggal jauh
Untukku dan untukmu sudahlah sirna
Dan cinta ini masih tetaplah dan menetap
Bagi kasihku, sayangku terindah menawan.
Februari 2001
Tak Ingin Menyesal

Aku menatap penuh keyakinan.
Dirimu yang suci selalu aku puji
Dari sikapmu yang meluluhkan hatiku
Membuat terpana dan aku tak dapat mengelak

Kata-kata indah yang ingin kuucapkan
Belum berani aku tumpahkan dari lidah ini
Berharap agar kau mau mendengarku
Berharap untuk jadi milikmu dan aku

Kata cinta yang selalu ingin diucapkan
Dan kenyataan yang menyakitkan
Indah betul dikatakan tapi sakit dirasa nyata

Harapan dulu dan masa depan yang belum pasti
Aku tak berani bayangkan, terlalu gelap buatku
Akan kenyataan yang tak terduga
Terlalu menyilaukan untukku


Aku mencintaimu kenapa kau tak ingin tahu
Aku menyayangimu hingga begitu dalam untukku
Mengapa kau tak mau mendengarku

Angin sayu itu terbang terlalu segar
Rasakan kesenangan yang hampir dilupa
Dari tiga masa saat indah diraga taman
Kau tetap akan terlihat bersinar bagi diri ini

Mungkin salahku, apalah sesalku
Kini dari tiga masa aku ingin lupakanmu
Suatu harapan yang sudah kukumpulkan
Kuingin itu tak terbuang menyesal.
Agustus 2008
Laku

Laku-laku
Dalam batas waktu
Dengan pikirku
Ingin cepat rasanya aku

Hingga laku
Memutuskan satu
Dan hati yang beku
Telah merusak tuju

Oleh lelaku
Disimpang aku
Menyerah jatuh
Dan lepaslah hidupku

Dan aku
Dengan lakuku
Sampai waktuku
Merebah kaku.
Juli 2000
MUTIARA SAYANG

Kau tahu mutiara sayang? Kalau tak terlalu berlebihan,
Mutiara itu indah, ia bersinar, ia putih dan hening.

Dan kau tahu, mengapa ada mutiara sayang?
Karena yang aku tahu dalam hidupku, ia adalah sumber ketabahanku,
Untuk melintasi padang gulita yang entah kan berujung dimana.

Dan kau tahu dimana letak mutiara sayang?
Ia bersinar didalam tubuh ini dengan sinarnya yang menyejukkan.

Dan kau tahu apa itu mutiara sayang?
Ia adalah sesuatu yang berarti dalam setiap hidup, yang bersemayam didalam hati ini,
Ia adalah harapan yang selalu bersinar, ia adalah semangat yang tak pernah padam,
Dan ia adalah doa yang tak pernah putus terucap.

Agustus 2008
Syair Sayang

Akankah bisa terjadi.
Diriku dalam benakmu.
Cinta dalam hatimu.
Antara bunga-bunga mawar.
Yang terpajang ditaman hatiku.

Dari sukma sucimu.
Yang pancarkan sinar putih.
Menembus celah hati.
Lewati mimpi dari anganku.
Maret 2000
Untuk mu ”terimakasih”

Terimakasih, aku telah mengenalmu
Terimakasih, kau tulus tersenyum untukku
Terimakasih, pada setiap keikhlasanmu menolongku
Terimakasih, kau berbagi nasehat untukku
Terimakasih, karena harapanku pernah ada bersamamu
Terimakasih, kau mendengarkan keluh kesahku
Terimakasih, atas setiap doa dan kata semangatmu
Terimakasih, ingin kuucapkan selalu untukmu
Terimakasih, kata terakhir yang ingin kuucapkan untukmu
Terimakasih, sekali lagi untukmu terimakasih.
Agustus 2008
Cerita di ujung Pelita

Letih aku bicara pada awan
Disetiap tangis yang ingin berhenti deras
Entah pikir inginkan
Hatiku sudah terasa getas

Tak berujung pada dunia
Aku terus berjalan dan berlari
Mencoba pikir ini dapat menggapai
Waktulah yang berhenti seketika

Entah pikir inginkan
Letih aku bicara pada awan
Hatiku sudah terasa getas
Tangisku kian menjadi deras

Mencoba pikir ini dapat menggapai
Aku terus berjalan dan berlari
Ketika berujung pada dunia
Waktuku berhenti seketika

Laraku dalam cerita
Tangisku dalam derita
Aku bercerita pada jelita
Tulisan disebuah ujung pelita.
Agusrtus 2008

Sabtu, 02 Agustus 2008

Pijar Dirinya

Kutatap sebuah bintang yang masih berpijar
Aku coba renungi, kenapa aku menatapnya
Masih kutatap bintang yang masih berpijar
Aku coba cari arti, mengapa aku tak berpaling darinya

Meski sudah tak dapat terkejar
Kenapa rasa hatiku baru bergetar
Entah mengapa aku berpikir terlalu jauh padanya
Apakah aku merasa iba atau mencintainya

Aku tak berani menggapainya
Meski kepergiannya membuat hatiku gusar
Mungkin aku masih meragu padanya!
Walau aku ingin sekali menjadi tegar

Rasa ibakah atau aku telah mencintainya ?
Tapi aku tak ingin kehilangan dirinya
Semoga kebaikannya tetap terpancar
Aku serahkan semuanya kepada Yang Maha Besar

Kuucapkan selamat jalan padanya
Karena waktu tak akan berputar
Meski hatiku akan sakit mengenangnya
Semoga ia tetap terang bersinar.

Agusrtus 2008

Minggu, 27 Juli 2008

Tak Akan Menyerah

Malam tak akan kunjung menidurkan aku
Aku masih menunggu di tepi kata menyerah
Meski masih terkelip harapan ku
Kalau Pun aku harus menjadi pasrah

Kataku ” aku tak ingin berhenti disini”
Karena jika aku menyerah maka aku telah mati
Aku akan lakukan dan aku bisa lakukan
Karena jika aku takut langkahku adalah iman.
Agustus 2008
MAUKAH KAMU?

Bolehkah aku bertanya padamu?
Apakah kamu sudah punya kekasih?
Bila pun kamu tak menjawab,
Ku ingin bertanya lebih banyak lagi pada mu?
Maukah kamu menjadi kekasihku?
Maukah kamu mencintaiku?
Maukah kamu menjadi istriku?
Maukah kamu menderita dan bahagia bersamaku?
Maukah kamu aku sayangi?
Maukah kamu menyayangiku?
Maukah kamu mengandung anak-anakku?
Maukah kamu membesarkan anak -anak kita?
Maukah kamu disetiap hari dan malam aku temani?
Maukah kamu membangunkan aku setiap hari?
Maukah kamu membuatkan sarapanku?
Maukah kamu selalu mendoakanku?
Maukah kamu mati karena aku?
Maukah kamu?
Karena aku pun mau untuk mu.
aku mau! dan benar-nar mau.
karena kamu yang aku mau.
karena hanya kamu yang aku mau.

Juli 2008
HARI KAMU MENARI

Diselimut embun sejuk, dibawah mentari yang terpancar sinarnya membiaskan pelangi, diiringi burung-burung saling menari bahagia, ditepi subuh yang hampir meninggalkan bulan pucat, diriku masih mengingatmu, sepi dalam serpih, aku menanti dengan letih, kamu yang telah mati melupakan ku.

Pagi bernyanyi dalam sejuk, berpakaian embun, beriring seruling burung-burung sembari menyambut sinar kekasih menerangi hari nanti siang dan kamu menari ketika biola hati beirama dalam tubuh.

Dibalik bukit yang merimbun pohon-pohon serupa dengan kamu sedang tersenyum, berdendang suara senja, menggiring mentari masuk kedalam buaian, sembari membawa sinar kekasih, seruling burung-burung berirama merdu menutup siangmu.

Kerlap-kerlip hiasan dinding malam, mewarnai gelapnya ruang tari, disisi bulan yang tak pernah lelah menceritakan dongeng-dongeng untuk tidur mu, aku berdoa dalam gelap dan sunyi, semoga kamu tetap menari dalam tidurmu, sembari tersenyum seperti pohon-pohon yang merimbun serupa dengan kamu sedang tersenyum.

Juli 2008

Minggu, 25 Mei 2008

“12 tasbih “

Subhanallahi Man Huwa Baqin La Yafna

(Maha Suci Allah Yang Dia Maha Kekal Tidak Akan Binasa)

Subhana Man Huwa ‘Alimun La Yansa

(Maha Suci Dia Yang Maha Mengetahui Dan Tidak Pernah Lupa)

Subhana Man Huwa Hafizhun La Yasquth

(Maha Suci Dia Sang Penjaga Yang Tidak Akan Jatuh)

Subhana Man Huwa Bashiirun La Yartab

(Maha Suci Dia Yang Melihat Tidak Pernah Ragu)

Subhana Man Huwa Qoyumun La Yanam

(Maha Suci Dzat Yang Terus Menerus Mengurus Makhluk Nya)

Subhana Man Huwa Malikun La Yuram

(Maha Suci Dia Raja Yang Tidak Dapat Di Ungguli)

Subhana Man Huwa ‘Azizun La Yudham

(Maha Suci Dia Yang Maha Perkasa Dan Tidak Akan Terkalahkan)

Subhana Man Huwa Muhtajabun La Yura

(Maha Suci Dia Yang Terhijab Dan Tidak Dapat Dilihat)

Subhana Man Huwa Wasi’un La Yatakallaf

(Maha Suci Dia Yang Maha Luas (Rahmatnya) Dan Tidak Memikul Dengan Susah Payah)

Subhana Man Huwa Qoimun La Yalhu

(Maha Suci (Dia) Dzat Yang Berdiri Sendiri Dan Tidak Pernah Lengah)

Subhana Man Huwa Daimun La Yashu

(Maha Suci Dia Yang Terus Menerus Mengurus Makhluk Nya Dan Tidak Pernah Lalai)

Subhanallah Walhamdulillah Wa Laa Illa Ha Ilallah Wallahu Akbar

(Maha Suci Allah Dan Puji Syukur Allah Dan Tidak Ada Tuhan Selain Allah Dan Allah Maha Besar)

Ruang Hati

ruang hatiku masih milikmu.
dan kupikirkan diriku dapat menempati ruang hatimu.
aku tahu jarak ini sungguh jauh.
tapi ingat wahai bintangku,
aku akan terus berjuang demi meraihmu.

ku mohon sisakan ruang hatimu untuk diriku tempati.
meski pun kini, engkau hampir menutup semua ruangan itu.
ijinkan aku dapat menghiasi ruang hatimu,
dengan pernak-pernik warna-warni dari ruang hatiku.

sesungguhnya seluruh ruang hatiku hanya untuk mu.
agar semua suka dan dukaku adalah milikmu.
hanya engkaulah yang menggenggam kunci ruang hatiku.
dan setiap pintu dalam ruang hatiku adalah milikmu.

Minggu, 18 Mei 2008

Suara Laguku di Ujung Waktu

Di sebuah Ujung aku bernyanyi.
Meski tidak melewati hati,
Nyanyianku telah menghenyakan waktu.
Di Waktu itu tak pantas aku menyanyi.
Walau karenanya hati menangis.
Ingin kembali dapat menyanyikan lagu.
Terlambatkah...!?
Karena batasku sudah mendera lara.
Aku hampir melewati waktu.
dibatas Ujung kadang melirih.
sayup-sayup sudah suara laguku.

Mei 2008
Hadiah Langit Malam

Dari beranda jendela putih aku tatap langit malam.
Menunggu bintang jatuh ditengah malam.
Bagian hatiku yang rapuh karena langit malam.
Menyesal berlinang sedih langit malam.

Adakah pikiran kokoh masih didalam langit malam?
Tubuhku yang hampir roboh karena langit semakin malam.
Cahaya mata menjadi keruh dalam gelap malam.
Kepala pun menjadi luluh terkalahkan langit malam.

Akhirnya kusandar tubuh dibawah langit malam.
Namun aku tetap betah memandang langit malam.
Meski mata telah melepuh tersayat langit malam.
Tak akan kusia-siakan hadiah dari langit malam.

April 2008

Dari Salahku

Seperti Kelelahan, otot leherku tak dapat mengangkat kepala.
Karena sebuah rasa malu, dan aku hanya bisa tertunduk.
Karena menyesal , karena aku bukanlah siapa-siapa.

Terasa angin menghela napasku.
Aku ingin dapat bangkit lagi, entah?
Bagaimana caranya? Meski sudah diinjak-injak harga diriku dari rasa salahku.

April 2008

Minggu, 30 Maret 2008

suara cinta

SUARA CINTA

SEBISAKAH AKU DENGAR LANGKAHMU.
KUCOBA PERIKSA SEKSAMA PENDENGARANKU.
TAPI TAK SATUPUN SUARAMU KUDENGAR.
KUCOBA HENINGKAN SEMUA SUARA DISEKITARKU.
MASIH SAJA AKU TAK DENGAR SUARAMU.

KEMANAKAH KAU HINGGA KINI AKU TUNGGU.
KAPANKAH KAU BERSUARA KEMBALI KARNA AKU RINDU.
SUARA INDAH DAN JUGA AKU SEDIKIT MEMBENCINYA.

WAHAI CINTA TERSAYANG BERSUARALAH KEPADAKU.
KAR'NA SUARA CINTAMU TAK INGIN KUTUNGGU LAGI.
AKU INGIN DENGAR SUARAMU SAAT INI.

WAHAI CINTA TERSAYANG BERSUARALAH SEKARANG.
KAR'NA KESALKU HAMPIR MENGHALANGI PANDANGAN HATIKU.

WAHAI CINTA BERSUARALAH SEKARANG KEPADAKU.
AGAR AKU TAK MENJADI MENYESAL UNTUK TIDAK MENDENGAR SUARA MU.

(maret 2008)

Minggu, 02 Maret 2008

Permohonan Sang Bujang Kesepian

Permohonan Sang Bujang Kesepian

Sunyi aku berharap pudar
Ramai aku nantikan sadar
Waraskah aku dalam derita
Keras ini buat aku meminta
”kumohon datangkanlah seorang bidadari, agar aku dapat menyayanginya agar aku dapat mencintainya, agar hidupku tidak sia-sia”

Ketukan yang meratap dihati
Lekukan tubuh yang dinanti
Terdiam dan aku masih menunggu
Kelam dan sunyi kuharap cepatlah runtuh
”wahai desir angin sampaikan mohonku, agar setiap manusia dan makhluk Nya mendengar mohonku pada Nya, agar aku tak lagi jadi bujang kesepian”
-Februari2008-
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

Engkau terus mengurusku
Tapi aku terus berbuat dosa kepada MU
Engkau telah menyayangiku
Tapi aku tidak sepenuh hati mencintai MU
Engkau telah memuliakan aku
Tapi aku tidak memuja MU
Ampunilah aku atas segala dosa ini
Dan aku telah melupakan MU
Aku ingin terus selalu mencintai MU
Dan dapat terus beribadah kepada MU
Aku bersyukur kepada MU
Dan aku memuja MU atas kebesaran MU
-maret 2008-
”Andai semua bisa kembali seperti dulu saat aku dan kamu bertemu lagi, andai itu sungguh bisa terjadi dimanapun dan kapanpun. Sungguh dalam kejernihan hatiku aku kan kuucapkan dengan lidahku: ”

Janji Sang Pecinta

Akan kuberi kau senyuman indah
Meski aku seorang pendiam
Akan kusayangi kau setulus nyawaku
Meski nyawaku hanya satu
Secantik apapun wajah-wajah disekitarku
Aku hanya ingin memandangmu
Sebanyak apapun aku bermimpi disetiap tidurku
Mimpiku selalu bersamamu
Aku merindukamu selalu
Walau kau ada didepan mataku

Akan kutaburi bunga dalam langkahmu
Serta kunyalakan lilin disetiap jalanmu
Agar kau tak ragu dan terjatuh
Sebab aku sangat menyayangimu

Akan kubawakan kau awan sejuk untuk selimutmu
Agar tidurmu nyenyak dan bahagia
Akau akan berdiri kokoh untuk berjaga
Agar mimpi-mimpimu bahagia tidak terbangun
Akan kubuang semua senjata disekelilingmu
Agar kau selalu berani dalam menatap

Meski kau diluar dan kehujanan
Akan kulindungi dengan semua tubuhku
Agar kau tidak gemetar dan kedinginan
Semuanya kulakukan dengan senyuman dan bahagia
Agar kau selalu tersenyum bahagia
Sebab aku sangat mencintaimu.
-Maret 2008-

Ketika aku dan dunia terbalik

Ketika aku dan dunia terbalik

Ketika aku dan dunia terbalik
Aku dengar petir mengalir dengan sejuknya
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku cium bintang berhembus tenang
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku raba sutra semanis madu
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku pandang wangi bunga sehangat mentari
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku rasakan senang sekilau berlian
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku tajamkan langkahku seindah pelangi
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku tegapkan lidahku sekokoh bulan
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku tertawa dengan merintih
Ketika aku dan dunia terbalik
Aku Menangis dengan tersenyum
-Maret 2008-

Hilang itukah?

Hilang itukah?

Sebuah mimpi dan doa telah kujalani
Dan hari ini adalah jawabnya
Ya Allah engkau telah tunjukan jawaban
Dan Terpuji Syukurlah Engkau
Alhamdulillah
Meski berat menghadapi sebuah kenyataan
Tapi itulah yang Terbaik
Tak ada yang lebih baik dari itu
Semuanya masih tetap seperti dulu
Hilang itukah?
Tidak , semua masih seperti Dahulu
-Desember 2007-


My Girl

Kau Pernah Mengisi hatiku
Memperindah hidupku dengan penuh mimpi
Kau pernah membelai hatiku
Membuat jiwaku selalu ternaungi
Merasa nyamanku dan damai
But,
I don’t have many time
The destination choice my way
My girl, i miss you too much
You have been lived in my heart
My girl, i don’t hate you
Your love still my body
Like is my kiss in your lips
Like is your eye look at me
I miss you too much
-Maret 2007-
Masih Berarti

Hidupmu tak akan berarti, bila kamu hanya bisa menghela napas
Duduk memandang kosong dan mengingat yang telah terlepas
Karena masa lalu hanya satu kali terjadi, meski hidupmu telah terhempas
Kenapa buah yang telah masak tidak dapat terpetik, alangkah sayangnya
Dan sungguh sayang bila kertas yang putih dicelupkan ke tinta hitam seluruhnya
Tapi Semua itu masih berguna dan berarti meski dirimu tidak menganggapnya
Coba lihatlah karena Daun yang telah gugur masih dapat menyuburkan tanah pohonnya
- Januari 2008-


AKU KATAKAN SEMUANYA TAK AKAN SEPERTI DULU
KENANGAN INDAHMU AKAN SELALU MENGENDAP DIHATIKU
MESKI AKU MERASA SANGAT MERINDUKANMU
ENTAH APAKAH KAU TERSENYUM PADAKU
WAHAI JELITA MENGERTILAH BAHWA AKU AKAN TETAP TERSENYUM
MESKI KAU MENYAKITIKU
KU MERASA LEBIH SAKIT JIKA KEHILANGANMU
AKAN KU SONGSONG KAU DISEBERANG LAUT
KU JANJIKAN NEGERI TERINDAH UNTUK MU
PASTI AKAN KU TEPATI AGAR KAU SELALU SENANTIASA BAHAGIA
KAN KUJAGA KAU BAGAI PERMAISURIKU DENGAN SELURUH TENTARAKU
KU AMANKAN DIRIMU DALAM BELAI KASIH SAYANGKU
PASTI AKAN AKU WUJUDKAN

KE DARATAN

ANGIN MENIUPKAN LAYAR KAPAL
MENDORONG KAPAL PUTIH ITU UNTUK KEDARATAN
TETAPI DARATAN TAK KUNJUNG DITEMUI
AWAKNYA MULAI BOSAN DAN GELISAH
SATU PERSATU MEREKA BERDOA
KARENA HANYA ITU YANG DAPAT IA LAKUKAN
DAN MEREKA LAKUKAN PUN HANYA BERDOA
HINGGA AKHIRNYA DARATAN NAMPAK
DALAM BAYANGAN GELOMBANG BESAR
HANCURKAN KAPAL DAN MENENGGELAMKANNYA
MENDORONG KAPAL KE DARATAN SEBENARNYA
ITU MUNGKIN SURGA ATAU NERAKA
HANYA DOA YANG MENEMPATKANNYA
-FEBRUARI 2006-
TETAP

Batu Pun Tetap Terdiam
Air Akan Tetap Mengalir Kebawah
Dan Waktu Tetap Meninggalkan Dunia
Apabila Memang Sudah Saatnya
Semuanya Akan Berhenti Menjadi Tetap
Tetap Pada Takdirnya
Sedang Apa Yang Telah Terjadi Tetap Tercatat
Sampai Pada Waktunya
Semua Perbuatan Tetap Ada Balasan
Tetap Ada Dunia Baru Setelah Kematian
Akan Juga Ditetapkan Surga Atau Neraka
Tetap Takut Pada Neraka
Tetap Bahagia Dan Sejahtera Berada Disurga
-Januari 2008-

SEGENGGAM PASIR

Tersentuh Air Laut Diujung Hari
Sebuah Kisah Terhempas Segenggam Pasir
Pasang Tertarik Bulan Menangis
Ombak Dengan Bersorak Sorai Dan Berlari-Lari
Mengejar Daratan Tinggi
Meceraikan Segenggam Pasir
Segenggam Pasir Dari Tangan Seorang Anak Miskin
Segenggam Harapan Untuk Segenggam Pasir
Hidup Ini Harus Berarti
Walaupun Hempasan Ombak Menghanyutkan Pasir
Hidup Harus Tetap Menari
Tak Akan Berhenti Karena Ombak Menghempaskan Pasir
Semangatnya Akan Berjaya Seperti Pasir
Ia Meski Terhanyut, Tetap Akhirnya Ia Harus Kembali
-Januari 2008-

SYUKUR BURUNG

Biru menampakan Luas
Sebuah senandung dari burung-burung
Untuk saling Bersyukur dan berdoa
Terbang mengitari awan-awan lembut
Bermandikan angin sejuk dibawah payung surya
Burung pun tahu bersyukur
Tak henti Menari terbang dan ria bercanda
-Januari 2008-
MAAF SESALKU

Setelah Semuanya
Aku Harap Bisa Kumaafkan
Namun Apa Daya Aku Tetap Merasa Kesal Dan Kecewa
Alangkah Semua Itu Merasa Sulit
Benar-Benar Kesal Dan Marah
Aku Harap Bisa Kumaafkan
Tetap Saja Aku Merasa Bodoh Dan Menyesal
Dan Sesalku Tak Bisa Berhenti
Kupikir Aku Hanya Manusia, Aku Pasti Banyak Kelemahan
Ingin Sekali Dapat Dimaafkan
Dan Kuharap Sesalku Juga Termaafkan
Karena Aku Harus Selalu Berterimakasih
-Januari 2008-




BINTANG TERANG

Lihat Keatas Langit Malam Hari
Ia Itu Bersinar Sangat Gemerlap Dan Menyilaukan
Namun Ingin Selalu Tatapan Memandangnya
Mungkin Ia Itu Benar-Benar Sangat Ingin Ditatap
Dan Tak Akan Bisa Berpaling Dari Terangnya
Sungguh Ia Itu Menerangi Hati

Dan Syukur Tak Pernah Cukup Membalas Terangnya
Karena Ia (Bintang Terang) Telah Membuat Gelap Malam Menjadi Terang
Dan Hati Ingin Merasa Jika Waktu Tetap Pada Tempatnya
Berharap Ia Tetap Menerangi
Sebab Mata Ini Tak Pernah Puas Memandangnya.
Karena Ia Telah Melemahkan Hatiku
-Januari 2008-
LANGIT KELABU

Meski Semua Langit Menjadi Kelabu
Serpih-Serpih Jerit Dan Tangis Pasti Yang Lebih Mencabik-Cabik
Biarlah Kayu Kering Ini Tetap Berdiri Tegak
Dan Tak Ada Harap Untuk Menjadi Berbuah
Dan Ingin Sekali Menjadi Hujan Langit Itu
Atau Lebih Baik Petir Menjadi Sangat Keras
Agar Sedih Ini Menjadi Ketakutan
-September 2007-

TUBUH TUA

Tubuh Tua Itu Yang Kini Tiada Ada Daya
Hanya Ingin Kembali Semua Seperti Dulu
Hanya Ingin Menjadi Makanan Ulat-Ulat Mayat
Terdiam Dan Tersandar Ia Sambil Menatap Kosong
(Benarkah Tatapan Itu Kosong?)
Sandaran Yang Tidak Ingin Berontak
Sambil Sesekali Pemiliknya Memejamkan Mata Putihnya
Dan Tak Dapat Lagi Ia Bersombong Ria
Semua Telah Tak Berarti
Atau Semua Ini Telah Mengandung Arti
Sambil Sesekali Pemiliknya Menundukkan Kepala
Pemiliknya Berdoa,
Ia Berharap Ingin Kebaikan Setelah Ia Terbujur Kaku
Berharap Setelah Semua Yang Tertinggal Memaafkannya
Setelah Apa Yang Tubuh Rentanya Lakukan Pada Saat Muda
-September 2007-

Sabtu, 05 Januari 2008

Persimpangan


kala aku ada dipersimpangan,
ingin rasanya tubuh ini kubagi menjadi empat,
agar setiap jalannya dapat aku lalui,
namun ketika aku coba bagi tubuhku aku tidak lagi dapat berjalan,
maka kusatukan tubuhku kembali,
dan aku coba berdoa, berharap agar petunjuk menerangiku,
dan aku yakin bahwa aku harus memilih satu jalan,
meski aku tidak rela melepaskan tiga jalan yang lain.
aku pun sadar aku telah serakah.
dan aku yakin jalan ini yang paling benar.