Rabu, 19 November 2008

Terang Purnamaku

Daun-daun kecil-kecil melati putih berguguran.
Jatuh menyentuh tanahku.
Sedang kini tertambat pilu.
Sebuah luka dahulu meraung-raung dalam hayat hatiku.

Betapa pun indah surga terangi purnama,
Membangunkan pikiran jenuhku tentang sosoknya.
Dan ku telah lumpuh dalam harumnya.
Cintaku tak mengenal piluku.

Sungguh sudah senangku tersumbat,
Aku tak lagi mengenal surganya.
Terang purnamaku telah redup tertutup awan pilu.
Oktober 2008

Tidak ada komentar: