Rabu, 19 November 2008

Dari Balik Teralis

Aku berdiri dalam penantian,
Mencari sepi fotomorgana,
Kan kuharap sinar terang menyinari,
Dari balik teralis ini.
Jiwaku mulai rasakan kebengisan,
Dan mataku memandang kecewa kebebasan,
Aku gundah, kuingin berontak dibawah sadar.
Dari balik teralis, kucoba berteriak!
Dan aku coba menyapa disekelilingku!
Kukatakan jiwaku telah perih!
Perih melihat angan kebebasan!
Dimanakah?
Teralis ini telah menemaniku,
Teralis ini telah mengekangku,
Kalau datang saat penantian,
Janjiku,
Aku akan robohkan teralis ini dengan tangan,
Tak peduli bahwa tanganku tak dapat mematahkan besi.
Mengertikah!
Oktober 2008

Tidak ada komentar: